Dakwah On-Line

Menggali ilmu dari pengalaman

Dakwah On-line

Mencoba merubah paradigma dakwah konvensional menjadi sebuah dakwah yang dinamis dan memahami kondisi terkini. Sudah saatnya dakwah bukan hanya dilakukan di Mesjid atau tempat-tempat pengajian. Kirimkan pertanyaan anda melalui email ke diflaizar@yahoo.co.id insya Allah akan saya coba jawab sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri saya.

Drs.H.Diflaizar

Diflaizar, berasal dari Pasaman Barat tepatnya di Sungai Aur,Ujung Gading...salah seorang pelaku sejarah perjuangan dan pernah mengabdikan diri sebagai wakil rakyat selama 10 tahun di Kabupaten Pasaman. Beliau juga peraih Juara Umum Lomba Pidato Tingkat Nasional April 1986 di Jakarta. Kirimkan e-mail ke diflaizar@yahoo.co.id.

Valentine Day Dalam Konsep Islam

Velentine Day dalam Konsep Islam

Saat ini Indonesia juga sudah terbius dengan euforia kehidupan dunia modern yang dihembuskan pihak barat. Satu minggu sebelum valentin day (14 Februari), disetiap mall-mall atau pusat perbelanjaan akan didominasi oleh warna merah muda/pink yang dijadikan simbol peringatan valentin ini. Padahal Indonesia memiliki penduduk mayoritas Islam akan tetapi banyak diantara mereka yang tidak memahami apa dan bagaimana asal usul valentin day tersebut. Berikut beberapa hal yang dirasa menyimpang dari ajaran islam, dan lebih mendekati kepada hal-hal yang berbau maksiat, syirik dan hal-hal mudharat lainnya.

1. Peringatan Hari Besar Agama Lain
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun: 1-6)

2. Velentine Berasal Dari Budaya Syirik
Kata valentin tersebut berasal dar bahasa latin yang berarti 'Sang Maha Kuasa' dan pujaan ini ditujukan kepada Nimroe dan Lupercus tuhannya orang Romawi. Hal ini dikatakan dalam Al-Qur'an sebagai sebuah perbuatan syirik karena menyekutukan Allah SWT, sehingga umat islam yang memperingatinya akan digolongkan kepada dosa besar.
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari Muslim

3. Semangat valentine adalah Semangat Berzina
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang sudah mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Ada mitos dikalangan remaja yang menyatakan bahwa pada tgl 14 Februari tersebut semua praktek maksiat boleh dilakukan seperti berciuman, berpelukan, bahkan berhubungan seks karena itu semua merupakan ungkapan rasa kasih sayang. Bahkan ada beberapa orang tua (yang menganggap diri mereka adalah jiwa-jiwa modernis yang menganut paham bebas) yang mengizinkan anaknya untuk memperingati hari ini bersama pacar-pacarnya karena hal itu dianggap lumrah pada kehidupan remaja saat ini.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)

Oleh karena itu, sudah seharusnya umat islam bisa lebih memproteksi diri dan menjalankan ibadah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an dan Hadits, dan jauhilan perbuatan yang mungkar. Dan sikap MUI Indonesia yang telah mengeluarkan fatwa Haram untuk peringatan hari valentin ini bisa menjadi acuan kita untuk lebih berprilaku hidup sebagai seorang muslim yang lebih ta'at.

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36

Asal usul peringatan Valentine Day

Valentin sebetulnya nama seorang MARTYR (orang kristen yang terbunuh karena mempertahankan ajaran agama yang dianutnya),VALENTIN yang sebenarnya adalah nama seorang tokoh agama kristen yang karena kesolehannya dan kedermawanannya diberi gelar Saint atau Santo disingkat dengan St,dia mempunyai tempat istimewa didalam ajaran agama ini. Panggilan atau gelar ini dilekatkan pula kepada tokoh kristen yang lainnya,seperti St.Paul, St.Peter, St.Agustine dan sebagainya.St hanya dihubungkan dengan nama seorang penganjur dan pemimpin besar agama kristen dan karenanya tidak dapat diberikan kepada sembarang pemeluk agama ini,yang tingkat keagamaannya masih rendah.St Valentin ini karena pertentangannya dengan Kaisar CLAUDIUS II penguasa Romawi pada waktu itu berakhir dengan pembunuhan atas dirinya pada abad ketiga, tepatnya pada tanggal 14 Februari tahun 270 masehi, Menurut kepercayaan kristen kematian Valentin ini dikategorikan kepada mati syahid, sebagaimana orang islam menyebut bagi seorang muslim yang terbunuh didalam peperangan mempertahankan agamanya.
Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan ‘Feast of Lupercalia.’
Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.
Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Dibawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya.
Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini.
Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik hati tersebut.
Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.
Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.
Peringatan Hari Valentine
Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengamini bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Velentine. Di Indonesia pun, para warganya turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya mereka tak tahu pasti mengapa harus ikut merayakan hari tersebut.
Di AS, Miss Esther Howland tercatat sebagai orang pertama yang mengirimkan kartu valentine pertama. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.
Perlahan semarak hari kasih sayang ini merebak keluar dan menular pada masyarakat di seluruh dunia dibumbui dengan versi sentimentak tentang makna valentine itu sendiri. Bahkan anak-anak kecil pun tertular dengan wabah ini, mereka saling berkirim kartu dengan teman-temannya di sekolah untuk menunjukkan rasa sayang mereka.
Menurut Greeting Card Association, diestimasikan satu juta kartu valentine dikirimkan setiap tahunnya, membuat Hari Valentine sebagai kartu terbanyak kedua yang dikirim per tahun (Kartu Natal diperkirakan dikirimkan sebanyak 2,6 juta lembar).
Kurang lebih 85 persen dari keseluruhan kartu Valentine dibeli oleh wanita. Keliatannya pria kurang begitu berminat untuk mengirim-ngirim kartu Valentine akan tetapi lebih memilih membeli bunga untuk diberikan.
Dan coba anda bayangkan, apakah Isra' Mikraj Nabi Muhammad SAW, Maulid Nabi, peringatan tahun baru hijriyah dan peringatan hari besar islam lainnya akan bisa mencatatkan angka pengiriman kartu seperti yang terjadi untuk hari valentin....jawabannya tidak, karena islam tidak terlalu memikirkan hal-hal yang terlalu berlebihan dan mubazir.


Sumber : Dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar



 
http://api.flickr.com/services/feeds/photos_public.gne?id=35309703@N06&lang=en-us&format=rss_200
Buya Drs. H. Diflaizar - Padang, West Sumatera - Indonesia.